OPHELIA
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pena jadi pikiran
Kertas jadi suara
Tak pernah mudah
Dan tak pernah merdu
Aku rasa
Tapi telinga ini...
senantiasa mendengar
Mata ini...
selalu melihat
Dan akal ini...
Tak pernah buntu untuk carikan jalan
Dengan itu
Aku tak pernah takut untuk berlayar
Bahkan menyelam sampai palungnya
Maka...
Diatas samudra biru yang luas
Aku berucap
Dari setiap kebahagian
Yang belum kau dapat
Semoga tergantikan
Dari setiap sakit
Yang menyeruak dalam dada
Semoga lekas disembuhkan
Lalu atas setiap keraguan
Dengan iringan mata yang berbinar
Rasa yang selalu mengalun
Tanpa tahu pulang kemana
Ucapkan salam
Dan pulang lah aku menunggu dirumah
Dalam kegelapan dan kedalaman
Palung yang dalam
Suara bersatu menjadi buih diatas lautan
Semoga tersampaikan
Kala kau datang lagi ke pesisir pantai
Kegelapan ini mengambil
Daya indra ku
Tapi...
Aku bisa melihatmu
Aku bisa merasakannya
Aku mengerti gelisah mu lewat suara air
Yang mengendap ketika dipijak
Maka...
Teriak lah
Agar aku bisa berenang dengan cepat untuk merangkul mu
Menangislah yang kencang
Agar dengan gelisah aku pergi dari palung ini
Menemui mu
Lalu mengusap kepalamu
Diatas sampan
Sambil mendongak keatas langit
Sering agaknya aku mengingat
Bagaimana tingkah lucu
Canda gurau
Celetukan bicara
Dengan tawa disetiap selanya
Ingatan yang seketika datang
Mengangkat mulut serta kepala ke atas
Seketika membuat visual yang nyaris nyata
Kita ada di sampan itu bersama
Tak utama samudra mana yang paling indah dan berkesan
Tak dikira Palung mana yang lebih dalam
Karena sering kali
Dengan ribuan kali
Aku datang dan pergi
Kamu yang terus aku lihat
Pulanglah
Bukankah perempuan kecil
Harus makan lalu mandi
Setelah dan sebelum bermain
Bermain lah terus aku menjagamu
Berlari
Menari lah
Jangan takut luka
Karena segera akan ku bawakan obat
Tangkap setiap kupu-kupu
Yang menarik dan kau kagumi
Nanti...
kita bersama akan buatkan rumahnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar