Jalan Terjal Untuk Rumah: Bagian II (Langkah Kaku Penuh Pilu)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Bagian II
Langkah Kaku Penuh Pilu
Katanya…
Harus sendiri agar langkah lebih kuat
Harus sendiri supaya suara lebih terdengar
Harus terbiasa sendiri agar bisa lebih berkembang
“Dikoyak ketakutan apa itu kebanggaan”
Di dalam Lorong aku terus berjalan tanpa arah, tanpa alas dan penerangan
Berjalan terpingkal-pingkal, bersenandung memecah sunyi
“Sedikit lagi...sedikit lagi…kita pulang…sedikit lagi…sampai rumah…sedikit lagi…istirahat…”
Jejak itu mengukir lukanya sendiri diatas tanah
Membawa kisah tak ramah, atas derita yang mendalam
Seperti dendam yang teredam senandung, senandung dengan frasa yang buta atas harap yang mustahil terkabul
Gumilir angin mulai mengurai kisah karena seiring waktu hati kehilangan arah, asa mulai retak hitam temaram kelabu beri isyarat untuk mundur, berhenti jalan, sampai disini saja
Disela gundah menyeruak dalam dada
Ada harap yang tiba mendekap
Menghilangkan kalut kusut kehidupan
Ia adalah mimpi yang sinarnya seirama menggenggam waktu menuntun dan memberi harap untuk keluar, tunjukan jalan
Diluar…
Dengan mata-meratap
Napas terengah-engah
Aku melihat…Awan itu menggantung rendah
Lontaran cemooh yang menghinakan itu terucap
“Bukankah kau menjanjikan cahaya megah, padang rumput menghampar, lalu sungai dengan air yang dapat menghilangkan dahaga. Aku terus mencari peluang berjalan walau sendirian, lalu apa yang kau katakan tentang teman itu hanya ilusi semata, kala jatuh aku sendiri, begitupun kala membuka mata”
“Dalam kegelapan aku merengek juga merintih, namun yang terdengar hanya suara pilu diri sendiri, aku hanya melihat warna hitam tanpa putih, jiwa ku terus mendesir, disana…pilu adalah teman setia ia mengajarkan arti luka dan bahagia”
Aku terdiam… dan berucap…
“Kehidupan tak selalu indah rupa, aku harus terus mencari celah untuk bertahan, sampai perlu menanggalkan luka, setiap waktu terus-menerus mengetuk batu dengan harapan muncul percikan cahaya guna menggugah jiwa yang hampir mati rasa, terus meyakinkan diri bahwa aku kuat…aku kuat…terus saja seperti itu”
Akan tetapi…
Setiap luka dalam perjalanan sunyi, pilu dan sepi
Langkah kaki ini adalah bukti,
Bahwa hidup adalah perjalanan sunyi yang selalu punya makna kala bisa diraih
Walau tumpukan pelajaran dan retakan hati yang patah
Ditaksir tak terkira sampai diterka tak terduga
Warna gelap punya ketetapan memeluk, namun diufuk ada janji yang tergurat, walaupun tidak abadi layaknya prasasti tapi ia terus selalu menjadi satu dalam isi kepala
Maka…
“Atas setiap yang sukar maka mencairlah, demi api walaupun kecil sumbunya terus bertahanlah, dan untuk pagi teruslah datang walaupun malam tetap menjadi ancaman”
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar