Puisi: Ibadah Doa Ia yang Kafir

Dari pikiran kopong.  Dan iman yang melompong kosong.  Tanya yang keronta oleh jawaban.  Kesal ya memengkak leher.  Melihat juga mendengar.  Khalayak tanpa busana.  Berjalan dengan kepala menengadah keatas.  Berdiri dengan congkak Bersuara dengan lantang  Tanpa ketakutan  Mati dan penderitaan hanya ilusi Ilusi dari siklus kehidupan.  Sampai satu masa...  Sukar dan sempit itu datang  Tak ada lagi kepala yang mendongak keatas Suara lantang itu mulai redup Kecongkakan runtuh melebur  Tidakkah hari-hari mendengar  Impiannya sebagai matahari  Namun saat itu ia malah menjauhi rotasi Bersembunyi dan membiarkan bintang lain mengganti Kelabu malam datang... Seseorang duduk bersimpuh Lengan yang merapat  Ditutup sujud  Dengan ucapan  Mantra yang dibalut sesal dan kalut Oh tidak-kah begitu naif "Bagiku untuk bersujud lalu memohon ampunan, Atas dosa yang berulang dilakukan"  "Nampaknya berbohong adalah ha...

AL-JABAR



Dalam setiap perhitungan

Terbilang mudah dikira dari pengurangan sampai perkaliannya.

Namun apakah semudah yang diprasangkakan.

Menjadi suatu variabel pelengkap atas nilai yang hilang. 

Sebuah  penyederhanaan dari sekelebat rentet konstanta.

Sebagai penyederhana yang akhirnya dilepaskan oleh poliseminya.

Sayangnya ini bukan hanya cerita sebuah angka 

Sungguh sulit menjadi sebuah simbol diantara rentet nilai pasti

Diantara kepastian nilai yang sedangkan, kau sendiri sangat riskan untuk ditebak

Hmmmm......

Hela napas yang panjang

Bahkan dalam seuatu perhitungan ketidak adilan itu ada

Dalam kehidupan, determinisme dan dikotomi adalah salah satunya

Pada akhirnya setiap bab prinsipil diatas kepala dilebur oleh sebuah konklusi yang terkodisikan

Lantas apa lagi?

Ntahlah perjalanan ini tak masuk akal

Pada akhirnya ukuran yang pasti adalah kosong

dengan kurva yang berakhir dititik nol

Akhirnya kita dijadikan pelengkap dan penyederhanaan atas suatu eksistensi

Jika semua dijelaskan dari angka semu ini 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gadis di Semenanjung Timur

Puisi: Intricatus

PHILOGINIS