Puisi: Ibadah Doa Ia yang Kafir
Dari pikiran kopong. Dan iman yang melompong kosong. Tanya yang keronta oleh jawaban. Kesal ya memengkak leher. Melihat juga mendengar. Khalayak tanpa busana. Berjalan dengan kepala menengadah keatas. Berdiri dengan congkak Bersuara dengan lantang Tanpa ketakutan Mati dan penderitaan hanya ilusi Ilusi dari siklus kehidupan. Sampai satu masa... Sukar dan sempit itu datang Tak ada lagi kepala yang mendongak keatas Suara lantang itu mulai redup Kecongkakan runtuh melebur Tidakkah hari-hari mendengar Impiannya sebagai matahari Namun saat itu ia malah menjauhi rotasi Bersembunyi dan membiarkan bintang lain mengganti Kelabu malam datang... Seseorang duduk bersimpuh Lengan yang merapat Ditutup sujud Dengan ucapan Mantra yang dibalut sesal dan kalut Oh tidak-kah begitu naif "Bagiku untuk bersujud lalu memohon ampunan, Atas dosa yang berulang dilakukan" "Nampaknya berbohong adalah ha...